Seperti yang telah diketahui, bahwa tujuan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba sebanyak-banyaknya. Tujuan tersebut dapat tercapai tentu dengan melibatkan banyak transaksi. Akan tetapi, semua transaksi yang terjadi dalam suatu bisnis tetap harus diatur dalam sebuah sistem bernama pemrosesan transaksi agar keuangan perusahaan dapat terkelola dengan baik. Namun, bagaimana sistem pemrosesan transaksi?
Sistem pemrosesan transaksi adalah sebuah sistem yang dapat membantu pengaturan pengadaan pencatatan transaksi rutin, baik harian, mingguan, atau bulanan, yang umumnya dibutuhkan dalam pengelolaan suatu bisnis.
Definisi Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi atau dikenal juga sebagai Transaction Processing System (TPS) adalah sebuah teknologi yang berfungsi untuk membantu pemrosesan transaksi, dimana sistem ini akan mencatat setiap transaksi dan mengolah datanya. Dalam bisnis, sistem ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi rutin harian seperti pembelian, penjualan, termasuk pembayaran gaji karyawan.
Sistem pemrosesan transaksi cukup umum digunakan dalam sebuah bisnis karena kemampuannya dalam menyederhanakan hal yang berkaitan dengan transaksi. Cara kerja sistem ini dimulai dengan mengumpulkan data, kemudian mengolahnya untuk menghasilkan informasi keuangan yang akurat yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.
Fungsi Sistem Pemrosesan Transaksi untuk Perusahaan
Sistem pemrosesan transaksi yang umum digunakan oleh perusahaan ini memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat untuk bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pencatatan Transaksi
Fungsi utama dari sistem pemrosesan transaksi adalah untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam sebuah bisnis. Sistem ini akan mencatat setiap transaksi secara detail tanpa ada yang terlewat. Selain itu, transaksi yang dicatat bukan hanya penjualan dan pembelian, harga jual barang yang mengalami perubahan pun akan tercatat oleh sistem pemrosesan transaksi ini.
2. Pengolahan Database
Dalam bisnis, semua jenis informasi penting untuk dicatat. Misalnya informasi penjualan, pembelian, harga barang, daftar barang, barang yang diretur, hingga waktu transaksi, semuanya harus terekam dengan baik. Hal ini tentu akan berguna menunjang performa bisnis yang sedang dijalankan.
Semua informasi diatas akan dikumpulkan dalam sebuah database yang nantinya akan diolah oleh sistem pemrosesan transaksi. Data yang telah diolah tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk terus meningkatkan bisnis.
3. Meningkatkan Performa Kinerja Perusahaan
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa data yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi dapat menjadi bahan evaluasi, yang memungkinkan perusahaan terus menciptakan inovasi dan solusi untuk setiap masalah dalam bisnisnya. Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang juga bisa berdampak pada kepuasan pelanggan. Sistem ini membantu beberapa pekerjaan menjadi lebih efisien sehingga performa kinerja perusahaan dapat meningkat.
Tahapan dan Cara Kerja Sistem Proses Transaksi
Untuk dapat memanfaatkan sistem pemrosesan transaksi dengan benar, Anda harus mengetahui tahapan dan cara kerja sistem pemrosesan transaksi, berikut adalah penjelasannya.
Pengumpulan Data
Sistem ini memiliki fungsi dasar untuk mencatat transaksi, oleh sebab itu tahapan yang pertama dalam sistem pemrosesan transaksi ialah pengumpulan data. Semua data transaksi yang terjadi akan dimasukkan ke dalam sistem ini dengan dua cara, secara otomatis dan manual. Perlu diketahui, data tersebut harus berasal dari sumber yang akurat dan dicatat langsung agar tepat waktu.
Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data, tahapan selanjutnya adalah pengolahan data. Semua data yang telah dimasukkan ke dalam sistem akan diolah lewat cara pemrosesan batch (batch processing) dan OLTP (Online Transaction Processing).
Pemrosesan batch merupakan suatu cara pengolahan data dimana semua data transaksi yang telah terjadi selama beberapa periode tertentu akan diakumulasi dan diproses sekaligus secara bersamaan. Bagi perusahaan yang mempunyai data dalam jumlah besar, tetapi sumber daya yang dimiliki terbatas, penggunaan metode ini akan sangat membantu.
Sebaliknya, OLTP atau Online Transaction Processing adalah sistem pemrosesan data yang akan memproses dan mengolah semua data transaksi secara real-time sehingga tidak perlu menunggu data transaksi terakumulasi.
Memahami Siklus Proses Transaksi
Dalam sebuah sistem yang dapat bekerja secara berkala tentu terdapat siklus. Untuk dapat memanfaatkannya dengan benar, Anda harus memahami siklus proses transaksi. Berikut adalah siklus pemrosesan transaksi.
1. Siklus Pengeluaran
Pengeluaran tentu merupakan hal yang umum dalam sebuah bisnis, misalnya ketika perusahaan membutuhkan bahan baku rutin yang telah dijadwalkan atau pembayaran gaji karyawan yang harus dibayar setiap bulan. Anda bisa menggunakan siklus pengeluaran dari sistem pemrosesan transaksi untuk membuat pengeluaran rutin tersebut berjalan secara efisien. Sistem ini akan membantu proses transaksi rutin tersebut berjalan secara otomatis.
2. Siklus Konversi
Selanjutnya adalah siklus konversi, yang terbagi ke dalam dua subsistem yaitu produksi dan akuntansi. Untuk bagian produksi, sistem dapat membantu perencanaan dan penjadwalan pengadaan bahan baku. Sementara untuk bagian akuntansi, sistem ini bisa membantu mengawasi arus informasi biaya yang berkaitan dengan proses produksi.
3. Siklus Pendapatan
Terakhir, siklus pendapatan yang berkaitan dengan penjualan. Jika bisnis Anda telah memiliki pelanggan tetap dan telah memiliki jadwal pendistribusian, maka pendapatan yang diterima secara berkala tersebut dapat dikelola secara otomatis oleh sistem pemrosesan informasi. Tidak hanya itu, seluruh transaksi masuk, baik tunai maupun kredit, dapat diproses dan dicatat secara otomatis dengan menggunakan siklus pendapatan.
Sistem Pemrosesan Transaksi Real-time bersama CRING!
Setelah memahami definisi, fungsi, tahapan dan cara kerja, serta siklus pemrosesan transaksi, tentu Anda tertarik untuk menerapkan sistem ini ke dalam bisnis yang sedang Anda kelola. Untuk menemukan solusi sistem pemrosesan transaksi perusahaan, Anda dapat mengandalkan CRING! untuk membantu meningkatkan efisiensi bisnis Anda dengan proses pembayaran optimal. Salah satu contoh layanan yang ditawarkan oleh CRING! adalah virtual account yang mampu mengelola pembayaran tagihan dan invoicing. Tunggu apa lagi? Gunakan CRING! Payment Facilitator sekarang juga.
knp lama sekali memproses