Sebagai pelaku bisnis, mungkin Anda sudah tidak asing dengan istilah disbursement. Istilah ini sering berkaitan dengan kegiatan pembayaran, keuangan atau aktivitas akuntansi. Meski begitu, sebagian dari Anda yang baru akan memulai bisnis mungkin masih bingung bagaimana dengan konsep dan implementasinya. Artikel ini akan membahas definisi, jenis, manfaat, dan contoh implementasi dari disbursement. Maka dari itu, mari simak artikel ini hingga tuntas.
Definisi Disbursement dan Perbedaannya dengan Pembayaran Lainnya
Istilah disbursement telah populer dalam dunia bisnis karena merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan baik dalam periode harian, mingguan, maupun bulanan. Namun, apa yang dimaksud dengan disbursement?
Disbursement, secara gamblang memiliki arti pengeluaran atau pembayaran. Dalam proses pelaksanaannya, disbursement erat kaitannya pencairan dana dari rekening bank. Hal ini juga membuat disbursement sering disebut sebagai biaya, kas, atau pembelanjaan.
Pencairan dana atau uang dalam sebuah bisnis termasuk ke dalam cash flow yang tercatat sebagai pengeluaran harian perusahaan. Dana yang telah dicairkan tersebut nantinya akan disalurkan untuk berbagai keperluan perusahaan seperti pembelian bahan baku, menyewa gedung, membayar vendor, termasuk pembayaran gaji karyawan. Pengeluaran tersebut juga akan dicatat dalam sebuah buku besar yang akan berguna untuk proses jalannya bisnis.
Meski berfungsi untuk melakukan pembayaran, payment disbursement memiliki perbedaan dengan pembayaran lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada darimana sumber dana yang digunakan berasal. Umumnya, pembayaran merupakan peralihan dana dari pembeli ke penjual. Namun, dalam sistem disbursement, dana berasal dari sebuah rekening khusus yang digunakan pebisnis untuk melakukan pembayaran kepada pihak tertentu.
Berbagai Jenis Disbursement
Sebagai pebisnis, Anda harus mengetahui jenis-jenis disbursement, diantaranya adalah berikut:
1. Cash Disbursement
Jenis yang satu ini merupakan proses pembayaran yang berlangsung secara tunai. Dana yang harus dibayarkan pun biasanya memiliki nominal yang kecil. Jika melibatkan nominal yang lebih besar, biasanya akan memakan waktu lebih lama.
2. Cash Disbursement Journal
Setiap transaksi dalam perusahaan tentu harus memiliki pencatatan yang terorganisasi. Cash disbursement journal akan mengambil peran tersebut untuk setiap transaksi yang berkaitan dengan cash disbursement atau pembayaran tunai.
3. Cash Receipt Journal
Berkebalikan dengan cash disbursement journal yang berfungsi untuk mencatat pembayaran atau pengeluaran, cash receipt journal memiliki fungsi untuk mencatat setiap transaksi penerimaan kas.
Manfaat Disbursement dalam Kegiatan Bisnis
Disbursement memiliki beberapa manfaat baik untuk bisnis. Berikut adalah manfaat disbursement dalam kegiatan bisnis:
1. Transaksi Lebih Aman
Pencatatan transaksi disbursement yang berkala, dapat membantu perencanaan alokasi keuangan yang lebih matang. Selain itu, pencatatan transaksi juga bisa membuktikan bahwa tidak ada penyalahgunaan dana dalam bisnis sehingga keamanan transaksi lebih terjamin.
2. Proses Transaksi Lebih Cepat dan Praktis
Dengan disbursement, proses transaksi dapat berjalan dengan lebih cepat dan praktis. Perusahaan bisa melakukan pembayaran ke banyak rekening tujuan sekaligus. Sehingga kegiatan keuangan atau finance dapat berjalan lebih efektif.
3. Backup Data yang Lebih Sistematis
Umumnya, semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan direkam sebagai data yang perlu diarsipkan. Disbursement membuat proses backup data menjadi lebih mudah sistematis.
4. Mempermudah Proses Audit
Disbursement juga bermanfaat untuk memudahkan proses audit. Jika setiap transaksi disbursement dicatat dengan benar, maka proses audit akan jadi lebih mudah karena catatan atau bukti pembayaran tersebut dapat segera di-input ke dalam audit.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh disbursement. Misalnya saat pembayaran gaji atau melakukan refund, perusahaan dapat dengan tanggap menangani hal tersebut sehingga karena dengan disbursement proses pembayaran bisa dilakukan dengan cepat.
6. Mencegah Denda dan Sanksi
Karena prosesnya yang bisa dilakukan dengan cepat, maka perusahaan bisa menghindari keterlambatan waktu yang bisa berakibat pada denda dan sanksi.
7. Pengelolaan Risiko Keuangan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, disbursement dapat membantu dalam perencanaan keuangan yang matang. Perencanaan keuangan yang baik dapat membantu mengurangi risiko dalam proses pengelolaan keuangan.
Contoh Penggunaan Disbursement dalam Kegiatan Bisnis
Untuk lebih memahami sistem disbursement, Anda perlu mengetahui contoh implementasi disbursement dalam kegiatan bisnis. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Pembayaran Gaji
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa disbursement juga berguna untuk melakukan pembayaran gaji. Dengan sistem ini, proses pembayaran gaji akan lebih efisien dan menghemat waktu.
2. Refund atau Pengembalian Dana
Proses pengembalian dana dengan jumlah nominal besar atau ke banyak pelanggan juga dapat dilakukan oleh sistem ini. Prosesnya pun akan lebih cepat dan tidak perlu dilakukan secara manual.
3. Peminjaman Uang dari Aplikasi atau Situs Web
Disbursement juga bisa dimanfaatkan untuk peminjaman uang dari aplikasi atau situs web. Dengan sistem yang lebih terintegrasi, setelah memastikan kelengkapan persyaratan peminjaman, pemilik platform pinjaman bisa langsung mentransfer dana kepada peminjam secara otomatis.
Optimalkan Disbursement Bisnis dengan CRING! Payment Facilitator
CRING! Payment Facilitator dirancang dengan tujuan untuk menjadi solusi bagi bisnis, yang dapat membantu semua masalah keuangan bisnis Anda mulai dari pengelolaan, pencatatan, hingga perencanaan keuangan di masa mendatang. Berbagai produk yang ditawarkan CRING! dapat mengatasi masalah keuangan tersebut, sehingga keuangan perusahaan dan aliran dana dapat dikelola dan dioptimalkan dengan strategi praktis lewat implementasi disbursement. Jadi tunggu apalagi, gunakan CRING! sekarang juga.
Comments