Untuk memulai sebuah bisnis, seringkali membutuhkan modal yang tidak sedikit. Modal bisa saja didapatkan dari kantong pribadi, tetapi jika kekurangan modal, Anda sebagai pengusaha tentu harus mencari cara dan solusi untuk memenuhi kebutuhan modal usaha tersebut. Salah satu solusi alternatif yang bisa Anda gunakan adalah crowdfunding. Lewat platform ini, Anda bisa menemukan calon investor potensial yang bisa mendanai proyek usaha Anda. Namun, apa yang dimaksud dengan crowdfunding?
Pengertian Crowdfunding
Crowdfunding merupakan sebuah sistem pendanaan yang melibatkan banyak orang atau masyarakat umum untuk mendanai suatu proyek atau usaha. Crowdfunding terdiri dari dua kata yaitu crowd (keramaian atau sejumlah besar orang) dan funding (pengumpulan dana). Dana yang dikumpulkan tersebut berasal dari orang-orang yang meminati suatu gagasan tertentu dari sebuah usaha yang sedang atau akan dibangun.
Dengan memanfaatkan teknologi yang kian canggih, proses pengumpulan dana dalam sistem crowdfunding pun menjadi lebih cepat dan mudah, baik lewat sosial media atau situs crowdfunding yang kini telah banyak bermunculan. Di samping itu, crowdfunding juga memiliki peluang untuk meningkatkan suatu bisnis, dimana dana para investor dapat dikumpulkan melalui sistem ini, dengan catatan gagasan atau ide bisnis yang ditawarkan para pengusaha dapat menarik minat para investor.
Jenis-jenis Crowdfunding
Crowdfunding sebagai sistem pendanaan massal memiliki beberapa jenis yang dapat diterapkan sesuai kebutuhan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Equity Crowdfunding
Para pebisnis yang ingin mendapatkan modal bisa memanfaatkan Equity Crowdfunding. Memiliki konsep yang mirip dengan saham, para investor akan mendapatkan imbalan dividen dimana dana yang disetorkan akan menjelma menjadi ekuitas atau bagian kepemilikan dari perusahaan.
2. Reward Crowdfunding
Reward Crowdfunding umumnya digunakan oleh industri kreatif seperti proyek games. Keuntungan yang akan didapatkan pendana pun biasanya bukan merupakan bagi hasil. Mereka yang memiliki proyek akan mengajukan proposal dengan penawaran imbalan atau hadiah berupa jasa, barang, atau sebuah hak.
3. Debt Crowdfunding
Debt Crowdfunding memiliki konsep yang mirip dengan pinjaman biasa. Para penyetor dana (kreditur) akan menyetorkan dana mereka kepada para pemilik proyek (calon debitur). Imbalan yang ditawarkan oleh pemilik proyek akan berupa bunga karena dana atau modal yang disetorkan tersebut akan dianggap sebagai pinjaman.
4. Donation Crowdfunding
Jenis yang satu ini mungkin tidak bisa diterapkan untuk keperluan bisnis, akan tetapi Donation Crowdfunding merupakan salah satu yang populer. Donation Crowdfunding biasanya diperuntukkan untuk kegiatan yang sifatnya non-profit, misalnya untuk membangun sekolah atau panti asuhan. Oleh karena itu, pendana yang turut mengumpulkan dana tidak akan mendapatkan imbalan atau keuntungan apapun dari proyek yang akan dijalankan.
Cara Kerja Bisnis Crowdfunding
Crowdfunding yang berfungsi untuk mengumpulkan dana dari sejumlah orang memiliki cara kerja yang harus dipahami. Berikut adalah cara kerja bisnis crowdfunding.
1. Pembuatan Proposal Usaha
Untuk dapat mengusulkan sebuah proyek, Anda harus lebih dulu membuat proposal usaha yang informatif, interaktif, dan tentunya menarik agar para investor mau menanamkan modalnya di proyek yang akan Anda jalankan. Selain itu, informasi yang tertuang dalam proposal harus lengkap, meliputi jenis usaha, tujuan usaha, proses pemasaran, dan proses manajemen untuk menunjukkan bahwa proyek Anda telah terencana dengan matang.
2. Pengajuan Proposal pada Platform Crowdfunding
Setelah membuat proposal yang menarik dan informatif, Anda perlu mencari platform crowdfunding yang terpercaya dan sesuai dengan jenis proyek yang ingin Anda ajukan. Selain itu, Anda bisa membuat iklan atau kampanye untuk mempromosikan proyek Anda agar banyak orang yang melirik dan tertarik.
3. Pantau Perkembangan Proposal yang Diajukan
Penting untuk memantau perkembangan proposal yang telah diajukan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ada pendana atau investor yang bertanya tentang usaha yang akan Anda bangun. Dengan begitu, Anda bisa dengan cepat membalas pertanyaan tersebut.
4. Pelaksanaan Proyek
Jika dana yang dibutuhkan telah terkumpul, pemilik proyek akan mengerjakan proyek sesuai rencana yang telah tercantum dalam proposal. Selain itu, para investor dan pemilik proyek pun harus tetap terhubung agar perkembangan proyek dapat terpantau dan terlaksana sesuai rencana.
Kelebihan Crowdfunding
Crowdfunding memiliki beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Proses Pengajuan Proposal Mudah
Proposal bisnis dapat diajukan dengan mudah lewat platform crowdfunding karena dapat dilakukan secara online. Selain itu, Anda tidak perlu mendatangi calon investor secara langsung karena jika mereka tertarik dengan jenis usaha Anda, para calon investor bisa dengan mudah menyetorkan dana.
2. Menggaet Investor Potensial
Jika Anda memiliki gagasan atau ide bisnis yang unik dan menarik, bukan tidak mungkin calon investor potensial akan bersedia untuk menanamkan modal. Terutama, lewat platform ini, para calon investor bisa dengan mudah mempelajari bisnis yang akan Anda kerjakan dan potensi keuntungannya. Platform crowdfunding dapat menjadi wadah bertemunya pebisnis dengan calon investor yang cocok.
3. Membuat Bisnis Lebih Cepat Dikenal
Platform crowdfunding yang bersifat publik membuat proposal bisnis Anda dapat dilihat oleh siapapun. Untuk menarik calon investor, Anda juga perlu menjelaskan rencana bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan media sosial atau website untuk mengkampanyekan crowdfunding milik Anda.
4. Mengurangi Kompetisi
Crowdfunding bisa menjadi solusi alternatif untuk modal awal bisnis Anda. Untuk mendapatkan modal tersebut, Anda juga tak perlu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan yang telah memiliki kredibilitas. Karena yang Anda perlukan hanyalah ide bisnis yang cemerlang.
5. Dapat Menentukan Sistem Crowdfunding
Crowdfunding yang terdiri dari beberapa jenis membuat Anda dapat menentukan sistem mana yang ingin digunakan. Anda hanya perlu menyesuaikan jenis-jenis crowdfunding dengan kebutuhan bisnis Anda.
6. Membangun Basis Konsumen
Crowdfunding yang bersifat publik juga bisa membentuk atau membangun basis konsumen. Semua informasi tentang bisnis dapat dilihat oleh siapapun mulai dari investor hingga calon konsumen potensial.
Risiko Crowdfunding
1. Target Dana Tidak Tercapai
Meski gagasan bisnis yang ditawarkan sangat menarik, kesuksesan crowdfunding tetap bergantung pada kesediaan investor untuk menanamkan modalnya. Jika tidak ada investor yang bersedia, maka ada kemungkinan target dana tidak tercapai. Hal ini juga bisa membuat bisnis mengalami risiko kegagalan karena dapat tertundanya proses produksi.
2. Keamanan Platform Crowdfunding
Kecanggihan teknologi yang pesat seringkali disertai dengan ancaman keamanan data. Oleh sebab itu, sebelum mendaftarkan proposal, pastikan dengan benar bahwa platform crowdfunding yang akan digunakan memiliki tingkat keamanan yang tinggi agar data bisnis Anda tetap aman.
3. Ide Bisnis Rentan Dicuri
Sifatnya yang publik yang dapat dilihat oleh siapapun, termasuk kompetitor, membuat ide bisnis jadi rentan dicuri. Oleh sebab itu, kamu harus benar-benar mempertimbangkan dengan matang sebelum mendaftarkan proposal ke platform crowdfunding.
Cring! Payment Facilitator Dukung Bisnis Crowdfunding
CRING! Payment Facilitator berkomitmen untuk mendukung berbagai jenis usaha mulai dari skala kecil hingga skala besar. Crowdfunding yang dapat menjadi solusi bagi pebisnis yang ingin mencari modal bisa dijadikan strategi yang efektif dan tepat untuk menggalang dana dan menemukan modal usaha.
CRING! yang juga merupakan Payment Facilitator dirancang agar mampu menjadi solusi untuk transaksi bisnis crowdfunding yang efisien dan aman. Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang menghadapi kendala dan ingin mencari solusi untuk keuangan bisnis Anda, jangan ragu untuk memanfaatkan CRING! Payment Facilitator. Hubungi tim expert CRING! sekarang.
Comments